Selasa, 19 Agustus 2008

Fungsi ICT dalam wirausaha

Ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan dari pengetahuan perorangan yang harus dikelola agar menjadi knowledge perusahaan, yang pada akhirnya knowledge tersebut akan menjadi aset perusahaan UKM. Knowledge merupakan pengalaman, informasi tekstual dan pendapat para pakar pada bidangnya, oleh karena itu suatu perusahaan usaha kecil menengah akan dapat berkembang apabila menggunakan informasi atau pengalaman tersebut guna terciptanya kompetensi UKM.
Teknologi mengandung dua dimensi utama yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, yakni ilmu pengetahuan (science) dan rakayasa (engineering). Perwujudan dari teknologi dapat berupa teknik, metode, cara produksi, serta peralatan atau mesin yang dipergunakan dalam suatu proses produksi. Secara kongkrit teknologi mempunyai empat komponen penting, yakni perangkat teknis, perangkat manusia, perangkat informasi, dan perangkat organisasi. Oleh karena itu, kemampuan sebuah perusahaan usaha kecil dan menengah dalam penyerapan dan penerapan ilmu pengetahun dan teknologi dapat dikaitkan dengan tingkat perkembangan dari keempat komponen teknologi tersebut didalam teknologi perusahaan.

keempat komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Perangkat manusia (SDM), yakni penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, prilaku, serta etos kerja.
  2. Perangkat teknis antara lain mesin dan peralatan yang diciptakan atau direncanakan untuk peningkatan nilai tambah atau produktifitas.
  3. Perangkat organisasi yang memungkinkan terjadinya peningkatan kinerja dan produktifitas terhadap organisasi.
  4. Perangkat informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi yang diterapkan antara lain yang menyangkut dasar-dasar ( database), yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran pemanfaatan pengetahuan dan teknologi.

Salah satu kendala yang serius yang dihadapi UKM dari hasil beberapa studi, yaitu rendahnya kualitas SDM dalam produksi. Latar belakang pendidikan pengusaha pada umumnya masih rendah, sehingga sulit memahami atau menguasai teknologi yang diperlukan dan sulit menerima atau beradaptasi dengan proses pembaharuan akibat perkembangan iptek yang sangat cepat. Hanya sebagian kecil saja yang pernah mengikuti pelatihan teknis dan manajemen, padahal keberlangsungan aktifitas atau proses dalam pabrik, misalnya untuk membuat komponen otomotif, diperlukan suatu pelatihan yang merupakan suatu keharusan bagi perusahaan.
Permasalahan dalam penerapan/pengembangan iptek di UKM dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yakni masalah-masalah internal (yang dapat dipengaruhi oleh pengusaha) dan masalah-masalah eksternal bagi pengusaha adalah given). Masalah-masalah internal antara lain adalah :

  1. Kesadaran dan kemauan pengusaha untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna di Perusahaan masih sangat terbatas,
  2. Keterbatasan modal untuk melakukan perbaikan/peningkatan teknologi,
  3. Kurangnya kemampuan pengusaha untuk memanfaatkan peluang usaha,
  4. Lemahnya akses dan terbatasnya informasi tentang sumber teknologi dan pengetahuan tertentu.

Sedangkan masalah-masalah eksternal adalah sebagai berikut:

  1. Sebagian besar hasil litbang yang ada hingga saat ini bukan yang diperlukan oleh UKM,
  2. Proses alih teknologi kepada UKM belum optimal, antara lain keterbatasan tenaga pendamping di lapangan,
  3. Publikasi hasil-hasil litbang masih terbatas dan penyebarannya belum menjangkau UKM di seluruh wilayah,
  4. Skim pembiayaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk pembelian mesin-mesin baru untuk UKM masih terbatas misalnya sistem leasing dan sewa beli mesin/peralatan di satu pihak masih terbatas, dan dipihak lain belum banyak dimanfaatkan oleh UKM karena tidak kompetitif.

Dari studi organisasi pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa organisasi menciptakan dan menggunakan informasi dalam tiga tahapan, yaitu:

  1. Perusahaan/organisasi mengintepretasikan informasi tentang lingkungan untuk mendapatkan arti tentang apa yang terjadi dan apa yang dikerjakan perusahaan tersebut;
  2. Mereka menciptakan knowledge baru dengan mengkonversikan dan mengkombinasikan kepakaran dan pengetahuan (know-how) dari karyawannya agar dapat belajar dan berinovasi;
  3. Mereka memproses dan menganalisa informasi untuk memilih dan commit melakukan kegiatan yang sesuai dengan tindakannya.

Tidak ada komentar: